Pendakian Gunung Guntur, Si kecil Yang Menantang

Sebulan lalu di grup kami muncul wacana kumpul lagi melakukan pendakian, karena pada bulan februari tidak banyak hari libur panjang sebagian dari kami berpendapat mengunjungi gunung yang dekat dengan kota kami. Garut merupakan destinasi yang cocok karena letaknya yang tidak jauh dari kota cilegon dan banyak gunung yang lumayan indah untuk dikunjungi sekalian temu kangen dengan para sahabat, awalnya gunung papandayan adalah destinasi utama karena cukup mudah untuk didaki dan karena alasan hari senin kami masih harus bekerja agar badan tidak terlalu lemas hehe. Tapi akhirnya sebagian dari kami memberikan suara untuk melakukan pendakian ke gunung guntur yang kabarnya walaupun gunung ini tidak terlalu tinggi namun cukup menantang dan sulit didaki, akhirnya destinasi kamipun tertuju ke gunung guntur. 


Sebagian orang yang pernah ke gunung guntur menyebutkan gunung ini adalah Rinjani_nya garut, karena panoramanya sangat indah.dan medan pendakian gunung yang menantang, serta gunung ini memiliki lembah, sungai, air terjun, dan kawah.


Pada hari jumat malam tanggal 12 februari 2016 kamipun berkumpul ditempat meeting point kota cilegon tepatnya di halte damkar bagi kawan-kawan yang berada di kota cilegon pasti sudah familiar kan dengan tempat ini hehe. . .


Tanggal ini dipilih bukan tanpa alasan karena memang pas kami ada waktu dan juga kami bisa dipuncak tanggal 14 februari 2016 hehe, bagi para jomblo ini merupakan hal positif yang bisa dilakukan. tau kan pasti alasannya haha.


Oke next,
karena waktu menunjukkan jam 11:30 kamipun naik dari cilegon ke jakarta tepatnya ke terminal rambutan, sebenarnya ada sih yang langsung ke garut tapi bis berangkat terakhir dari merak jam 8 malam.


Sesampainya di terminal rambutan sekitar jam 2 malam, jelas saja tidak ada mobil yang ke garut pada jam tersebut, so kami jadi gelandangan dulu deh di trotoar terminar rambutan :D.


Sekitar jam 3 pagi barulah bis ke garut tiba kamipun langsung menaiki bis yang ke garut dengan ongkos 50 ribu, tapi sayang jalur bis ke garut dari dalam otomatis banyak ngetem kawan-kawan tau lah gimana rasanya naik bis yang sebentar-sebentar ngetem cari penumpang huffff.


Akhirnya sampai juga di garut sekitar jam 10 pagi kami turun di depan pom bensin tanjung, kamipun membeli logistik terlebih dahulu di al*amart depan pom bensin tanjung. Untuk menuju basecamp pendakian gunung guntur kawan-kawan bisa langsung jalan kaki dari pertigaan tanjung ataupun naik ojeg dengan ongkos 20 ribu.


Sesampainya di basecamp kita mengurus simaksi dengan biaya 12.500 rupiah per orang, disini kami juga menyempatkan untuk mengisi perut (sarapan) dan ke toliet kawan-kawan tau kan maksudnya haha panggilan alam.





ini kami didepan base camp

Dari sini bila semuanya telah siap maka kita dapat memulai perjalanan, perlu diingat kawan-kawan bila ingin mendaki ke gunung guntur dari base camp biasanya ada truk pasir & batu yang lewat menuju penambangan, kawan-kawan bisa nebeng naik truk tersebut lumayanlah hemat tenaga soalnya perjalanan dengan jalan kaki bisa mencapai 2 jam hingga sampai di kaki gunung. 





Dengan mengucap bismillah kami berempat memulai perjalanan.
Kami terus berjalan karena saat itu tidak ada truk yang lewat menuju tambang, yah mungkin belum rezeki kali yah tapi dinikmati aja perjalanan yang cukup menguras keringat ditengah terik matahari.


Setelah 2 jam berjalan kaki kami sampai dikaki gunung guntur disini juga yang naik truk harus turun dan memulai pendakian, bila dilihat dari ketinggian gunung guntur 2249 mdpl, sebagian orang yang belum pernah kesana meremehkanya sepertinya mudah dan cepat didaki, bila dibandingkan dengan ketinggian gunung papapandayan 2665 mdpl yang biasanya digunakan untuk sekedar camping ceria, itu yang dibilang teman saya andi rahayu sebelumnya katanya ngopi cantik ganteng hehe.


Dan ternyataaaaa semua yang saya bayangkan salah gunung guntur benar-benar diluar dugaan saya TEPARRR.
Jangan harap naik ke guntur dapat banyak bonus (turunan). Asli turunan dari mulai kaki gunung sampai puncak bisa dihitung dengan jari. Hampir seluruhnya tanjakan " ini bener-bener dinamakan nanjak "

Gunung guntur sendiri memiliki kemiringan yang cukup curam dengan material tanah berupa tanah pasir berbatu dan stabilitas tanah yang tergolong labil, gunung guntur juga memiliki tingkat kelongsoran tanah cukup yang tinggi. Hal ini semakin diperparah dengan penambangan yang dilakukan dikaki gunung guntur oleh para penambang.


Ini merupakan pendakian pertama kami ke gunung guntur, sehingga bermodal bismillah kami menyusuri track yang ada.  kami berempat memilih jalur curug citiis karena banyak pohon rindang cukup adem walaupun tracknya luar biasa dahsyat, disepanjang jalur pendakian dapat kita temui beberapa warung yang dapat kita pakai untuk berteduh, oiya warung disekitaran ini juga menjual minuman dan makanan ringan. Kita juga akan menjumpai dua kali air terjun dan anak sungai yang dapat kita gunakan untuk mengisi persediaan air minum. 


Berhenti sejenak disalah satu warung dijalur pendakian curug citiis


Setelah berjalan lebih dari satu setengah jam menyusuri jalur curug citiis tibalah kami dimedan yang cukup membuat kami gila sesaat haha, bagaimana tidak disini jalur berupa bebatuan besar menanjak, saya sendiri sempat tepar sob. sampai disini perlu diingat bagi kawan-kawan yang ingin mendaki gunung guntur harus berhati-hati melewati medan dengan bebatuan besar karena cukup berbahaya dengan sisi kanan dan kiri jurang.

Beberapa saat dipinggiran medan ini kami menemukan gundukan sampah entah siapa yang berbuat seperti ini, sungguh kotor kelakuannya sob, hal seperti ini mohon jangan ditiru ya sob.

Gundukan sampah yang dibuang sembarang oleh orang yang tak bertanggung jawab


Setelah lebih dari setengah jam kami melewati jalur jalur batu-batu besar ini, kamipun kembali mendapatkan jalur pendakian yang tetap menanjak dengan pepohonan rindang dan lagi-lagi jangan mengharap dapat bonus (turunan) dijalur ini. Sampai akhirnya kamipun sampai dipadang savana artinya dari sini kami sebentar lagi akan sampai di pos 3.


 

sekitar jam 4:30 sore kamipun sampai dipos 3 disini kita wajib melapor, dan volunter disini memberikan informasi kalau pendaki untuk saat ini dilarang mendirikan tenda di puncak untuk alasan keamanan. 


Kami pun sebagai pendaki yang baik harus mengikuti peraturan yang ada walaupun ada beberapa pendaki yang nekat mendirikan tenda dipuncak, dan disinilah kami mendiriklan tenda, terlihat banyak pendaki lain yang telah terlebih dahulu mendirikan tenda di area ini.




Kami mendirikan tenda di kawasan pos 3 gunung guntur

Disini juga merupakan sumber air terkahir jadi buat kawan-kawan yang ingin ke gunung guntur jangan sampai lupa mengisi persediaan airnya di pos 3. Kamipun masak disini lumayan perut sudah mulai lapar hehe, dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke puncak esok pagi. Setelah matahari terbenam kami menyempatkan melihat keindahan kota garut saat gelap dari atas, betapa indahnya gemerlap kota garut, lampu-lampu dikota garut yang amat indah terlihat dari atas.



Panorama malam hari kota garut dari gunung guntur



Belum rezeki anak sholeh 
Selang beberapa saat hujan pun turun, gemericik hujan saya rasakan hingga pagi. Niat kami jam 3 pagi ke puncakpun mundur seiring mimpi indah didalam tenda belum berakhir hehe, maklum kami berempat semuanya hobi tidur, kamipun memulai pendakian ke puncak sekitar jam 5 pagi.


Benar saja baru hitungan menit saya langsung teparrr, nafas saya semakin senin-kamis haha. Semakin menuju puncak semakin miring juga jalannya, saya perkirakan kemiringan menuju puncak pertama sekitar 45 ~ 65 derajat bahkan sampai hampir harus mencium tanah, demi menjaga keseimbangan. Saya sendiri memakai teknik nanjak 20:1 artinya 20 langkah saya jalan dengan sekali berhenti untuk mengambil nafas panjang. Semakin keatas langkah saya pun semakin cepat terhenti untuk beristirahat, langkah saya bisa saya hitung dengan jari sekitar 7 hingga 10 langkah saya berhenti dan sekali beristirahat mengambil nafas panjang, terasa sekali paha dan betis saya nyut-nyutan.




Setelah kurang lebih 2 jam kami sampai di puncak pertama, saya berteriak kencang meluapkan rasa diatas puncak, tapi setelah itu saya terdiam ternyata masih ada puncak lagi diatasnya dan sayapun baru tersadar kalau baru sampai dipuncak 1. Rasa lelah jangan ditanya deh sob semuanya campur aduk senang bercampur kecewa karena ternayata masih ada puncak lagi setelah ini #nangiss.

Kami pun ngopi dulu disini sembari menikmati keindahan alam dari atas puncak pertama gunung guntur dan berfooto (itu wajib) hehe, kapan nyampe puncaknya oiy !!!.




kami dipuncak pertama


Setelah beristirahat dipuncak pertama kami melanjutkan perjalanan ke puncak berikutnya, tracknya masih sama menanjak namun terasa lebih mudah dibandingkan perjalanan menuju puncak pertama, apa karena mulai terbiasa yah hehe.



Foto dari kejauhan terlihat pendaki lain sedang menuju puncak kedua


Lelah setelah di PHP_in gunung guntur berubah menjadi rasa syukur saat melihat panorama indah dari atas sini. saat itu cuaca cukup cerah jadi kami dapat melihat dengan jelas keindahan kota garut yang diapit oleh gunung disekelilingnya. 

Kami lihat masih ada satu puncak lagi dan juga puncak bayangan namun karena kabut mulai datang dan kondisi kami yang udah mulai setengah tepar kami memutuskan untuk turun, eiit tunggu kami poto-poto dulu (itu wajib) hehe.



Saatnya Turun gunung sob !

Dengan akal yang masih sehat saya nobatkan gunung guntur adalah gunung yang susah dituruni hikhiks. turun di gunung guntur  jangankan berlari, gelesoran ngikutin kerikil saja masih sulit.

Setelah turun dan sampai di puncak pertama akhirnya kami memilih turun dari puncak pertama dengan teknik perosotan dan sedikit berlari menyesuaikan dengan kondisi tanah, untungnya saya pakai sepatu jadi aman buat perosotan hehe, lain halnya dengan kawan saya satu ini alan de mondo dia pakai sendal gunung untuk perosotan dan hasilnya sendalnya sampai bolong sob haha.


Sebagai catatan beberapa alat wajib yang perlu dibawa : 
>> Sarung tangan  
>> Buff
>> Topi/kupluk/Slayer
>> Kaca  Mata
>> Sepatu Gunung


Kami turun dari puncak pertama hingga pos 3 membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam, sedangkan turun dari pos 3 hingga bawah kami membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Perjuangan maha dasyat mulai naik gunung guntur hingga turun membuat saya rindu kegilaan diatas sana, saya sendiri pulang dengan kaki kiri yang sedikit terkilir akibat kurang hati-hati saat turun.

Alhamdulillah kami sampai dibawah dengan selamat tanpa kurang sedikitpun dan tentunya tanpa meninggalkan sampah (itu penting).

Kami pulang dari base camp dengan menggunakan mobil pickup yang telah stand by didepan base camp menuju terminal guntur garut dengan ongkos 20 ribu per orang.


Suasana diatas mobil pick up menuju terminal guntur, Garut

Rasa lelah bercampur bahagia kami rasakan sesekali saat bis melewati gunung guntur kami becanda membicarakan gunung guntur bagaimana tidak kami baru saja dari atas sana.

Buat kawan-kawan yang ingin mendaki gunung guntur semoga tulisan ini bermanfaat, dan jangan lupa jaga terus alam kita ya sob.


EmoticonEmoticon